Blog

Don't be Blind II

14/01/2014 17:28

Setiap orang memiliki pesan-pesan sendiri yang sangat bermanfaat apabila menyampaikannya kepada orang lain. Sudah saatnya kita kembali pada apa yang dinamakan dengan kebaikan dan kebenaran. Mungkin, kebaikan itu ada banyak macamnya. Sebagian orang menganggap kebaikan itu sebagai sesuatu yang membuat dirinya bahagia, seperti misalnya menghambur-hamburkan uang demi kepentingan fashionable. Tapi, bukan itu kebaikan yang baik. Melainkan kebaikan dan kebenaran. Sama tapi tak serupa. Kebenaran itu mutlak. Kebenaran itu bersangkutan dengan hubungan kita kepada Sang Pencipta.
Don't be blind. Jangan mau terperdaya dengan sistem konspirasi yang terus berjalan dengan cepatnya. Kita harus memiliki dunia kita sendiri dimana para Penguasa Elite tidak bisa asal mengaturnya.

Don't be Blind I

14/01/2014 17:19

Sudah saatnya dan memang seharusnya kita bangun dan sadar akan segala hal yang membutakan mata hati kita. Perlu kita ketahui jika sistem konspirasi itu sangatlah berbeda dari apa yang terlihat dan apa yang menjadi kenyataan. Dengan kelebihan yang mereka miliki, mereka mampu menyulap racun menjadi madu, bangkai busuk menjadi daging segar.
Jangan menjadi buta! Kita harus bisa membedakan 'apa yang terlihat' dan 'apa yang menjadi kenyataan' dengan menggunakan hati kita sendiri. Hati ini bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata kita, hati ini bisa mendengar apa yang telinga kita tidak bisa mendengar, hati ini bisa merasakan apa yang tidak bisa dirasakan oleh kulit kita.
Coba diam dan renungkan bagaimana keadaan dunia kita saat ini. Di sudut dunia sana penuh dengan peperangan, di sudut dunia sana penuh dengan hura-hura, di sudut dunia sini (Indonesia) penuh dengan kemunafikan para pejabat tinggi negara.
Apa benar dunia seperti itukah yang kita inginkan? Tentu tidak!

Komentar Ngasal

21/12/2013 17:32

Kini kita dapat melampirkan sebuah file berupa foto ke dalam kolom komentar salah satu situs jejaring sosial.
Tak jarang banyak para remaja yang melampirkan foto di kolom komentar milik temannya. Yang sering aku temui, banyak foto yang merupakan hasil editan sendiri dan biasanya foto itu didapat dari hasil capture sebuah film, video, iklan dan lain sebagainya. Setelah itu, hasil capture itu diedit dan ditambah sebuah teks. Ada yang bertuliskan, "Itu muka apa sandal jepit?" dengan ekspresi wajah salah satu aktor komedian.
Padahal, belum tentu orang yang berkomentar itu kenal dengan orang yang dikomentarinya, paham kan?
Bercanda boleh. Tapi, tau adab dong! Tau sopan santun juga!
Coba kalo yang dikomentari itu tersinggung? Apa mau kita minta maaf? Apa nggak gengsi tuh? Padahal kan nggak kenal?
Makanya dong, think again!
Nggak lucu tauk! Apalagi kalo kasusnya gini nih. Ada orang yang upload foto, si dia udah berpose secakep mungkin. Nggak lama kemudian, ada orang yang nggak dikenal maupun yang dikenal berkomentar dengan menggunakan foto yang berteks, "Ampun deh, wajahnya bikin gua eneg!" dengan ekspresi foto orang yang lagi mau muntah. Parah nggak tuh? Keliatan banget kan kalo pengomentar itu nggak tau sopan-santun? Kalo orang yang dikomentarin marah terus langsung blokir akun si pengomentar itu, gimana hayo? Gimana cara minta maafnya? Kalo sampe nggak termaafkan kan parah lagi! Makanya deh, think again!
Sama orang yang dikenal maupun nggak dikenal sopanan dikit. Kita manusia lhoh, mestinya lebih beradab. Lebih baik kan kalo foto yang dipake buat berkomentar itu berteks, "Wah, Anda selalu tersenyum dimanapun Anda berada" atau "Status yang oke punya deh bikin kita-kita jadi tambah cemungut!" dengan ekspresi orang ngacungin jempol atau apalah yang baik-baik. Kalo gitu kan bisa mempererat tali pertemanan, ya kan?
Think again ya!

Dance Berjamaah

21/12/2013 17:03

Perempuan itu istimewa.
Sekarang masih trend banget 'dance berjamaah'. Apapun itu bentuk dance-nya. Terkonsep maupun tidak terkonsep.
Diiringi macam-macam aliran musik, salah satunya dangdut. Kini, banyak kita temui di stasiun televisi swasta yang dalam salah satu acaranya pasti ada 'dance berjamaah' dan kebanyakan pake musik dangdut, cinta produk Indonesia 'katanya'. 
Judul lagu yang dipakai juga beraneka ragam sampe aku nggak hafal. Rata-rata dance-nya itu terkesan ngawur tapi gerakannya tetap terkonsep. Menurutku itu, ge begete (dibaca: nggak banget). Terlebih, kalo yang nge-dance itu para perempuan yang kehormatannya seharusnya dijunjung tinggi-tinggi setinggi gunung Himalaya. Dengan hadiah uang yang menggiurkan tentunya menarik perhatian tersendiri bagi para penonton yang hadir dalam studio acara itu.
Musik dimainkan, ada salah satu artis yang menjadi pemandu 'dance berjamaah' ada beberapa artis juga yang bertugas melihat ataupun menilai penonton yang dance-nya paling heboh, goyangannya paling mantap. Setelah musik dimainkan, para penonton yang dirasa kompeten dance-nya ditunjuk. Setelah itu, di-adu lagi tuh dicari mana yang lebih ngetop dance-nya. Ada juaranya juga, lho. Duitnya juga beda-beda, nyesuain sama juara yang didapetnya. Ckckck, menyedihkan kalo yang ikut ngedance itu perempuan apalagi perempuan yang berjilbab. Hua! Rasa malunya dimana?
Think again deh kalo mau ikut begituan. Duit bisa dicari kok. Menyangkut harga diri lho cus!
Kata orang pinter, 'wanita itu tiang negara"
Wanita itu istimewa. Jadi mesti lebih jaga diri, apalagi yang ngaku muslimah. Joget-jogetnya cukup di rumah, malu kalo diliat khalayak umum.
Think again!

SMS Ngibul

20/12/2013 07:00

Sayang tolong kirimin pulsa 50ribu ke nomer 123123. Please butuh banget, aku masih di kantor polisi.
Pernah dapet SMS nyasar kaya gitu? Pesan dari nomer yang tak dikenal pastinya, dan nomernya berbeda dengan nomer 123123 itu. Jadi, pura-puranya si pengirim SMS itu ngirim SMS pake hapenya orang lain.
Hahaha, ngekek aku kalo dapet SMS kaya gitu. Nggak banget deh! Butuh pulsa, beli sendiri dong! Selain itu, aku kan nggak punya 'sayang' jadi jelas-jelas deh kalo itu SMS salah alamat. Haha, budu banget sih kalo mau nipengin orang. Think again, dong!
Dosa lho pake bo'ongin orang lain. Orangnya nggak dikenal lagi. Terus mau minta muup-nya gmana hayo? Emang Lebaran udah jelas ketemu? Makanya, think again!
Kalo SMS nyasarnya ke aku si nggak masalah, karena aku nggak gampang percaya sama orang. Tapi, gimana kalo yang dapet SMS itu adalah orang yang lagi super galau gara-gara SMS dari Subuh sampe Ashar nggak dibales-bales. Hp-nya jadi nglangut. Dengan setianya orang itu nungguin hape-nya. Bolak-balik buka hape, ngecek Inbox sekalian ngecek pulsa biar dikira mencet-mencet keypad. Tau-tau dapet SMS dari nomer yang nggak dikenal dan isi SMS-nya seperti itu! Mungkin aja kan tu orang langsung percaya dan langsung cabut aja ke counter buat mbeliin pulsa buat si pengirim SMS itu yang dikiranya dari pacalnya. Sayang banget ngasih 50ribu buat pecundang yang nggak jelas batang idungnya. Hahaha. Makanya dong, think again!
Mau jadi si pengirim SMS itu? Think again! Investasi dosa tuh! Nggak bisa minta maafnya kan?
Wake up, cus!

Gila Maem

20/12/2013 06:49

Banyak-banyak makan. Makan sambil berdiri. Makan pake tangan kanan juga pake tangan kiri. Udah kenyang tapi memaksakan diri buat makan lagi, cuma demi duit lima jeti. 
Nggak Islami banget tuh! Kita-kita nggak usah ikutan di acara dalam stasiun televisi swasta itu ya? Duit masih bisa dicari. Rezeki nggak akan kemana asal mau berusaha. Tapi, kalo berusaha pake ikutan acara kaya gitu? Think again!
Kasian kalo ngliat acara itu, para pesertanya udah pada mblenger sama makanan yang disajikan, tapi masih memaksakan diri buat makan makanan itu dengan porsi terbanyak dan waktu tercepat. Bahkan ada peserta yang sampe muntah-muntah karena udah nggak tahan lagi. Iuh! Ckckck prihatin, prihatin. Kenapa gitu nggak ditegur sama MUI?
Tanpa sadar mengajarkan kerakusan, pemaksaan diri. Kasian lho lambungnya. Think again!
Makanya kalo mau bikin acara itu yang peto dikit. Think again, cus!

Hipnotis

16/12/2013 21:25

Hipnotis orang lalu orang tersebut diberi perintah untuk melakukan apa yang kiranya dapat membuat orang lain tertawa.
Gila!
Orang yang di-hipnotis itu diberi perintah untuk melakukan apa gitu yang lucu, menjadi sosok siapa gitu biar lucu. Orang yang di-hipnotis itu membuat orang lain tertawa terbahak-bahak.
Pembunuhan karakter nggak tuh? Buat apa pemerintah memprogramkan kurikulum 2013 yang katanya bertujuan untuk membentuk karakter bangsa tapi tayangan seperti itu tidak diberi peringatan atau dilarang?
Demi menghibur orang? Ah! Alasan jadul. Bener deh. Apa menghibur orang harus selalu dengan mengorbankan harga diri orang lain juga?
Think again!! Wake up, guys!
Kalo aku jadi orang yang dihipnotis itu, aku bakal malu banget dan sakit hati karena harga diriku segitu rendahnya di mata publik, dengan mudahnya mereka mentertawakan harga diriku yang aku junjung tinggi-tinggi.
Think again! Bongkar kebiasaan nggak mutu itu!
Jangan tertawakan orang lain karena kebodohannya, ya? Inget itu! Setiap orang punya hak yang sama untuk dihargai dan dihormati harga dirinya.
Jangan jadikan 'menghibur' sebagai dalih pembunuhan karakter seseorang. Oke!

Kurikulum 2013

16/12/2013 20:50

Baru aja liat berita yang isinya kurikulum 2013 menghapus tiga mata pelajaran bagi Sekolah Dasar, salah satunya adalah mata pelajaran Bahasa Inggris. What do you think?
Menurutku, ancur (ups). Anak SD jadi nggak tau menau tentang bahasa Inggris. Bisa-bisa ketinggalan jaman tuh, selain itu pelajaran Ilmu Komputernya juga dihapus. Anak-anak jadi semakin gaptek dong! Nggak bisa maen-maen di warnet lagi. Ah payah. 
Mari kita analisis bersama. Kenapa ya, kok yang dihapus itu pelajaran yang strategis? Kita agar tau informasi global setidaknya harus sedikit-sedikit mengerti Bahasa Inggris. Kita agar bisa dikatakan nggak gaptek setidaknya bisa membedakan mana mouse dan mana keyboard. Tapi, kok malah dihapus. Curiga aku. Apakah ini yang dinamakan (lagi-lagi) pembodohan massal? Au deh! Inget lho tahun 2020 perdagangan bebas mulai berlaku di Indonesia. Apa nggak semakin terseret-seret ni bangsa? 
Wallahu a'lam. Terlepas dari itu semua kita tetap harus berpikiran positif atas segala kebijakan Pemerintah yang pastinya telah dipikirkan matang-matang sampai (mungkin) para pejabatnya nggak bisa tidur (hehe). Aku nulis kaya gini cuma ngluarin unek-unek karena setiap hari aku selalu curiga dengan tingkah si konspirasi bau trasi. Jadi, nggak salah juga kan kalo aku sedikit kritis? Apapun yang terjadi, tetap nomor satu-kan pendidikan!

Pesona MLM (Let's be stupid together!)

15/12/2013 21:26

Selamat malam, kawan! Kali ini aku pingin flashback sama peristiwa belakangan ini tapi dah lalu. Hampir sekitar satu bulan kemarin aku dapet sesuatu yang WOW banget dalam hidupku karena aku baru mengalaminya saat itu. Karena ini bukan software diary, maka aku nggak mau ceritain gimana kronologis kejadiannya.
Multi Level Marketing, pasti pernah denger kan? Walaupun belom tahu apa itu. MLM menurut pandanganku adalah suatu bisnis yang bisa maju kalo kita bisa ngajak orang sebanyak-banyaknya dan MLM itu merupakan sistem periklanan dari sebuah perusahaan dengan media manusia alias tanpa publikasi umum. Yaah, kurang lebihnya begitu deh.
Awalnya aku ngira kalo MLM itu buat orang dewasa, ibu-ibu bapak-bapak, dll. Tapi ternyata nggak juga. MLM juga menjaring para pelajar yang masih unyu-unyu termasuk aku.
Oke, aku akan cerita sedikit tentang pengalamanku bersama MLM. 
Di daerah Kabupaten Pekalongan ini, ternyata ada sebuah tempat dimana para pebisnis MLM ini berkumpul, mereka terdiri dari beragam usia dan pekerjaan. Saat aku memasuki ruangan itu, aku disambut hangat oleh orang-orang yang ada disitu dan tentunya aku sangat senang dengan sikap mereka. Jujur awalnya aku nggak tahu sama sekali kalo itu adalah sarang MLM. Dan begitu aku duduk lesehan di ruangan itu, tak lama ada seorang perempuan yang usianya lebih tua dari aku menyambutku dan duduk bersamaku. Dia bercerita panjang kali lebar yang aku sendiri tidak tahu berapa luasnya (hehe) maksudnya aku nggak ngerti sama maksudnya. Soalnya, dia cerita atau mungkin lebih tepatnya dia curhat sama aku kalo dia dapet SMS dari perusahaan yang namanya tidak perlu saya publikasikan disini jika ia mendapatkan transferan uang sebesar sekian rupiah, menurutku itu nggak banyak-banyak banget tapi ternyata SMS-nya dateng tiap hari jadi kalo dijumlahin lumayUn banget cus! Selain itu dia juga membuktikan keaslian SMS itu dan katanya itu memang nyata!!! Saldo di rekeningnya nambah teruuus, cucok nggak tuh?
Aku jelas semakin bertanya-tanya dalam hati, 'tempat apakah ini?' yang aku tahu dan tujuanku datang ke tempat itu adalah karena aku pingin bertemu dengan para pemuda-pemudi yang ingin membentuk karakter kepemimpinan mereka. Ternyata sial, aku dikibulin. Aku terperangkap dalam sarang bisnis yang nggak banget buat aku. 
Tau nggak sih? Para pengunjung yang datang ke tempat itu langsung dikunci lhoh! Bukan pintunya yang dikunci, tapi dia dikunci oleh manusia-manusia yang katanya itu 'leader' di bisnis itu. Mereka terus diajak ngomong, 'leader' itu teruuus berpromosi riaa, dia juga teruuus curhaat kalo tiap hari mereka dapet duit bahkan saat dia lagi tidur pun dapet duit! Ajib kan??
To the point, MLM ini bisnis yang nggak banget buat aku. Sistem 'washing mind' yang mereka andalkan adalah bukti kekotoran mereka dalam berbisnis. Bagaimana tidak? Orang yang akan diajak berbisnis harus mau tidak mau diajak ke tempat itu. Jadi, semisal aku bagian dari MLM itu terus aku mau ngajakin kamu gabung, aku itu harus ngajakin kamu dateng ke sarang MLM itu buat njelasin seluk-beluk bisnis yang aku geluti. Terus sesampainya disana kamu bakal disambut sama 'leader' ku dan si 'leader' itu yang bakal ngejelasin ke kamu, gitu. Katanya sistem nolong temen, sistem beramal dapet pahala gitu. Hahaha, berpahala, beramal tapi belom berani tuh nunjukin sertifikat Halal secara langsung. Aku liat di kemasan maupun botol produknya pun nggak ada tuh logo Halal dari MUI. Ih, ngibul deh!
Leader itu menjelaskan yang intinya kurang-lebih seperti ini. Percuma sekolah tinggi-tinggi tapi gajinya cuma standar UMR, sementara kita nggak perlu sekolah asal tau bisnis MLM ini kita bisa dapet uang yang besarnya melebihi bahkan berlipat-ganda dari standar UMR. Wake up, guys! Kita ini yang utama dituntut untuk berprestasi, berilmu bukan beruang alias berduit. Pernah denger 'tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina' atau 'tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat' pasti pernah denger kan? Tapi, pernah denger nggak kalimat begini, 'carilah uang sampai ke negeri Cina' atau 'tumpuklah uang setinggi gunung' ??? Hahaha. Pembodohan massal itu namanya. Nggak banget kan? Kasihan Indonesia atuh dah terkenal sama kerendahan SDM-nya malah ini ada bisnis yang nambah ngerendahin, ckckck. Apapun omongan mereka itu tipeng banget. Apapun yang terjadi kita musti ngutamain ilmu dibanding duit. Nih aku kasih logika lagi deh. Kalo semisal memang uang itu segala-galanya otomotis Pemerintah pasti menghimbau rakyatnya buat join sama bisnis itu, pasti udah diiklanin deh di tipi-tipi. Tapi, nyatanya enggak kan? Pemerintah malah ngadain Bidik Misi buat para pelajar yang pengen menuntut ilmu sampai ke Perguruan Tinggi. Wake up, guys!!
Hati-hati sama strategi 'Pembodohan Massal' yang secara halus dan diem-diem lagi dijalankan sama sistem konspirasi. Jangan mudah percaya dengan beragam kedok yang mereka pakai, apakah itu sistem beramal shaleh, beramal mulia, dan laiiin sebagainya.
Masih ragu? Langsung aja tanya sama Om Google 'hukum MLM dalam Islam' baca artikelnya baek-baek!
Hati-hati juga dengan sistem 'washing mind' Wake up, wake up, wake up!
Emangnya mau dapet duit haram tiap hari??
Baca artikel ini baik-baik. Think again!
Smart is everything.

Antara Komedi dan Nurani

14/12/2013 22:32

Banyak tawa mengeraskan hati. Jangan mudah menikmati ataupun menyukai bahkan mencintai acara komedi. Alih-alih menghibur hati karena tersakiti oleh si Beti.
Menghibur kepenatan hati ataupun pikiran karena aktivitas sehari-hari boleh dan sah-sah saja. Sehingga kini banyak kita jumpai acara komedi yang jumlahnya melebihi acara rohani. Hati-hati, banyak tawa mengeraskan hati sehingga tertutuplah  nurani!
Sakit hati itu yang pasti ku rasa jikalau ada seseorang yang mengejekku dengan bahasa yang bermakna 'keterlaluan' dan aku menanggapinya dengan emosi yang tidak berlebihan tapiii dengan entengnya seseorang itu berkata, "cuma bercanda, nggak usah marah napa!"
Ckckck, nggak bisa bedain apa ya mana yang bercanda dan mana yang bisa nyakitin hati. Bercanda boleh saja, tapi jangan sampai ada hati yang terluka dong! Please, please. Jangan tiru selebritis-selebritis yang ada di tivi-tivi itu. Mereka bercanda sampai bahkan menyakiti hati seseorang dapet bayaran lhoh! Nha kita-kita? Bercanda sampai nyakitin hati orang malah dapet musuh satu biji.
Dan semoga, nggak ada temen-temenku yang bercita-cita menjadi seorang komedian yang nantinya hidup bergelimangan harta tapi dengan cara menebar tawa. Cukup tawa pelajar yang sewajarnya karena penat memikirkan Matematika.
Ngomong seenaknya dengan dalih "hanya bercanda" ? Think again!!

1 | 2 >>