Antara Komedi dan Nurani

14/12/2013 22:32

Banyak tawa mengeraskan hati. Jangan mudah menikmati ataupun menyukai bahkan mencintai acara komedi. Alih-alih menghibur hati karena tersakiti oleh si Beti.
Menghibur kepenatan hati ataupun pikiran karena aktivitas sehari-hari boleh dan sah-sah saja. Sehingga kini banyak kita jumpai acara komedi yang jumlahnya melebihi acara rohani. Hati-hati, banyak tawa mengeraskan hati sehingga tertutuplah  nurani!
Sakit hati itu yang pasti ku rasa jikalau ada seseorang yang mengejekku dengan bahasa yang bermakna 'keterlaluan' dan aku menanggapinya dengan emosi yang tidak berlebihan tapiii dengan entengnya seseorang itu berkata, "cuma bercanda, nggak usah marah napa!"
Ckckck, nggak bisa bedain apa ya mana yang bercanda dan mana yang bisa nyakitin hati. Bercanda boleh saja, tapi jangan sampai ada hati yang terluka dong! Please, please. Jangan tiru selebritis-selebritis yang ada di tivi-tivi itu. Mereka bercanda sampai bahkan menyakiti hati seseorang dapet bayaran lhoh! Nha kita-kita? Bercanda sampai nyakitin hati orang malah dapet musuh satu biji.
Dan semoga, nggak ada temen-temenku yang bercita-cita menjadi seorang komedian yang nantinya hidup bergelimangan harta tapi dengan cara menebar tawa. Cukup tawa pelajar yang sewajarnya karena penat memikirkan Matematika.
Ngomong seenaknya dengan dalih "hanya bercanda" ? Think again!!